Kamis, 17 Oktober 2019

Resume mengenai Identifikasi Perilaku dan Karakteristik Awal Siswa Dalam Proses Belajar Mengajar Pada Sekolah Dasar Full Day School


GUNAWAN, Gunawan. INDENTIFIKASI PERILAKU DAN KARAKTERISTIK AWAL SISWA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR PADA SEKOLAH DASAR FULL DAY SCHOOL. NIZHAMIYAH, 2018, 8.2.


            Melakukan kegiatan identifikasi perilaku siswa diawal pembelajaran merupakan pendeteksian dini dalam mempersiapkan materi dan bahan ajar pada sekolah dasar bersifat full day school. Terlebih lagi jenis sekolah full day school merupakan sekolah yang waktu pembelajaran tidak lagi berharap di rumah. Pembelajaran di sekolah dasar full day school bukan hanya belajar di kelas, tapi juga bermain dan menjalani sebuah proyek mingguan yang memerlukan kompetensi lebih seorang guru dalam memberikan dan menyajikan materi ajar di kelas. Sekolah dasar yang bersifat full day school memiliki siswa yang cendrung lebih menyenangi kegiatan pembelajaran yang berkaitan dengan kegiatan mereka seharari-hari, sehingga seorang pendidik sangat perlu melakukan identifikasi perilaku dan pengungkapan karakteristik siswa dalam mempersiapkan dirinya pada proses pembelajaran di kelas.
1. MENGIDENTIFIKASI KEMAMPUAN SISWA
            Kemampuan siswa yang ada dalam kelas sering kali sangat bervariasi. Sebagian siswa sudah banyak tahu, sebagian lagi belum tahu sama sekali tentang materi yang diajarkan di kelas Mengidentifikasi perilaku awal dan karakteristik awal siswa merupakan salah satu unsur penting dalam model pengembangan instruksional. Mengidentifikasinya dengan mengemukakan pendekatan “menerima siswa apa adanya dan menyusun sistem instruksional atas dasar keadaan siswa/siswa tersebut”. Karena itu, mengetahui perilaku yang dikuasai siswa sebelum mengikuti pelajaran diperlukan untuk dapat mencapai tujuan instruksional yang ditetapkan. Dengan kata lain, penetapan suatu tujuan instruksional tergantung pada perilaku awal dan karakteristik awal siswa.
. Ada beberapa pendekatan untukmengidentifikasi kemampuan siswa-siswi.

·         Pendekatan pertama siswa menyesuaikan dengan materi pelajaran, dapat dilakukan sebagai berikut:
1. Seleksi penerimaan siswa
2. Tes dan pengelompokan siswa
3. Lulus mata pelajaran prasyarat.
·         Pendekatan kedua, materi pelajaran disesuaikan dengan siswa. Bahan pelajaran itu didesain untuk dapat menampung siswa dalam tingkat kemampuan awal mana pun. Selanjutnya, siswa dapat maju menurut kecepatan masing-masing, karena bahan tersebut didesain untuk hal tersebut.
·         Pendekatan ketiga ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a. Menyeleksi penerimaan siswa atas dasar latar belakang atau ijazah. Seleksi ini
biasanya lebih bersifat administratif.
b. Melaksanakan tes untuk mengetahui kemampuan dan karakteristik awal siswa.Tes ini tidak digunakan untuk menyeleksi siswa, tetapi untuk dijadikan dasardalam menyusun bahan pelajaran.
c. Menyusun bahan instruksional yang sesuai dengan kemampuan dan karakteristik awal siswa.
d. Menggunakan sistem instruksional yang memungkinkan siswa maju menurut kecepatan dan kemampuan masing-masing.
e. Memberikan supervisi kepada siswa secara individual.

2. PERILAKU AWAL
            Dalam menentukan sebuah sistem instruksional, terdapat tiga macam sumber yang dapat memberikan informasi kepada pendesain instruksional dalam menentukan prilaku awal siswa, yaitu: 1. Siswa atau calon siswa 2. orang-orang yang mengetahui kemampuan siswa atau calon siswa dari dekat seperti pengajarnya terdahulu atau atasannya 3. pengelola program pendidikan yang biasa mengajarkan mata pelajaran tersebut.
            Teknik yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi perilaku awal siswa yaitu kuesioner, interviu, observasi, dan tes. Subjek yang memberikan informasi diminta untuk mengidentifikasi seberapa jauh tingkat penguasaan siswa atau calon siswa dalam setiap perilaku khusus melalui skala penilaian. Ketika pengajar telah mengetahui perilaku awal siswa, perlu kiranya memperhatikan hasil tersebut bagi pengembangan tujuan instruksional. Perlu diperhatikan bahwa tugas selanjutnya bagi pengajar tidak hanya sekedar menyesuaikan perilaku awal siswa dengan desain instruksional saja, tetapi lebih dari itu, pengajar harus mempunyai cara dalam memodifikasi tingkah laku awal menjadi tingkah laku final yang ingin dituju.

3. KARAKTERISTIK AWAL
            Teknik yang dapat digunakan dalam mengidentifikasi karakteristik awal siswa sama dengan teknik yang digunakan untuk mengidentifikasi perilaku awal, yaitu kuesioner, interviu, observasi dan tes. Tujuan mengetahui karakteristik siswa adalah untuk mengukur, apakah siswa akan mampu mencapai tujuan belajarnya atau tidak; sampai di mana minat siswa terhadap pelajaran yang akan dipelajari. Bila siswa mampu, hal-hal apa yang memperkuat; dan bila tidak mampu hal-hal apa yang menjadi penghambat. Hal-hal yang perlu diketahui dari siswa bukan hanya dilihat faktor-faktor akademisnya, tetapi juga dilihat faktor-faktor sosialnya, sebab kedua hal tersebut sangat mempengaruhi proses belajar siswa/siswa




1 komentar: