GUNAWAN, Gunawan. INDENTIFIKASI PERILAKU DAN KARAKTERISTIK AWAL SISWA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR PADA SEKOLAH DASAR FULL DAY SCHOOL. NIZHAMIYAH, 2018, 8.2.
Melakukan
kegiatan identifikasi perilaku siswa diawal pembelajaran merupakan pendeteksian
dini dalam mempersiapkan materi dan bahan ajar pada sekolah dasar bersifat full
day school. Terlebih lagi jenis sekolah full day school merupakan sekolah yang
waktu pembelajaran tidak lagi berharap di rumah. Pembelajaran di sekolah dasar full
day school bukan hanya belajar di kelas, tapi juga bermain dan menjalani sebuah
proyek mingguan yang memerlukan kompetensi lebih seorang guru dalam memberikan
dan menyajikan materi ajar di kelas. Sekolah dasar yang bersifat full day
school memiliki siswa yang cendrung lebih menyenangi kegiatan pembelajaran yang
berkaitan dengan kegiatan mereka seharari-hari, sehingga seorang pendidik
sangat perlu melakukan identifikasi perilaku dan pengungkapan karakteristik siswa
dalam mempersiapkan dirinya pada proses pembelajaran di kelas.
1. MENGIDENTIFIKASI KEMAMPUAN SISWA
Kemampuan
siswa yang ada dalam kelas sering kali sangat bervariasi. Sebagian siswa sudah
banyak tahu, sebagian lagi belum tahu sama sekali tentang materi yang diajarkan
di kelas Mengidentifikasi perilaku awal dan karakteristik awal siswa merupakan
salah satu unsur penting dalam model pengembangan instruksional.
Mengidentifikasinya dengan mengemukakan pendekatan “menerima siswa apa adanya
dan menyusun sistem instruksional atas dasar keadaan siswa/siswa tersebut”.
Karena itu, mengetahui perilaku yang dikuasai siswa sebelum mengikuti pelajaran
diperlukan untuk dapat mencapai tujuan instruksional yang ditetapkan. Dengan kata
lain, penetapan suatu tujuan instruksional tergantung pada perilaku awal dan
karakteristik awal siswa.
. Ada beberapa pendekatan
untukmengidentifikasi kemampuan siswa-siswi.
·
Pendekatan pertama
siswa menyesuaikan dengan materi pelajaran, dapat dilakukan sebagai berikut:
1. Seleksi penerimaan siswa
2. Tes dan pengelompokan siswa
3. Lulus mata pelajaran prasyarat.
·
Pendekatan kedua,
materi pelajaran disesuaikan dengan siswa. Bahan pelajaran itu didesain untuk
dapat menampung siswa dalam tingkat kemampuan awal mana pun. Selanjutnya, siswa
dapat maju menurut kecepatan masing-masing, karena bahan tersebut didesain
untuk hal tersebut.
·
Pendekatan ketiga
ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a. Menyeleksi penerimaan siswa atas dasar latar
belakang atau ijazah. Seleksi ini
biasanya lebih bersifat administratif.
b. Melaksanakan tes untuk mengetahui kemampuan dan
karakteristik awal siswa.Tes ini tidak digunakan untuk menyeleksi siswa, tetapi
untuk dijadikan dasardalam menyusun bahan pelajaran.
c. Menyusun bahan instruksional yang sesuai dengan
kemampuan dan karakteristik awal siswa.
d. Menggunakan sistem instruksional yang
memungkinkan siswa maju menurut kecepatan dan kemampuan masing-masing.
e. Memberikan supervisi kepada siswa secara
individual.
2. PERILAKU AWAL
Dalam
menentukan sebuah sistem instruksional, terdapat tiga macam sumber yang dapat
memberikan informasi kepada pendesain instruksional dalam menentukan prilaku
awal siswa, yaitu: 1. Siswa atau calon siswa 2. orang-orang yang mengetahui kemampuan
siswa atau calon siswa dari dekat seperti pengajarnya terdahulu atau atasannya
3. pengelola program pendidikan yang biasa mengajarkan mata pelajaran tersebut.
Teknik
yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi perilaku awal siswa yaitu
kuesioner, interviu, observasi, dan tes. Subjek yang memberikan informasi
diminta untuk mengidentifikasi seberapa jauh tingkat penguasaan siswa atau
calon siswa dalam setiap perilaku khusus melalui skala penilaian. Ketika pengajar telah mengetahui perilaku awal siswa,
perlu kiranya memperhatikan hasil tersebut bagi pengembangan tujuan
instruksional. Perlu diperhatikan bahwa tugas selanjutnya bagi pengajar tidak
hanya sekedar menyesuaikan perilaku awal siswa dengan desain instruksional
saja, tetapi lebih dari itu, pengajar harus mempunyai cara dalam memodifikasi
tingkah laku awal menjadi tingkah laku final yang ingin dituju.
3. KARAKTERISTIK
AWAL
Teknik
yang dapat digunakan dalam mengidentifikasi karakteristik awal siswa sama
dengan teknik yang digunakan untuk mengidentifikasi perilaku awal, yaitu
kuesioner, interviu, observasi dan tes. Tujuan mengetahui karakteristik siswa
adalah untuk mengukur, apakah siswa akan mampu mencapai tujuan belajarnya atau
tidak; sampai di mana minat siswa terhadap pelajaran yang akan dipelajari. Bila
siswa mampu, hal-hal apa yang memperkuat; dan bila tidak mampu hal-hal apa yang
menjadi penghambat. Hal-hal yang perlu diketahui dari siswa bukan hanya dilihat
faktor-faktor akademisnya, tetapi juga dilihat faktor-faktor sosialnya, sebab kedua
hal tersebut sangat mempengaruhi proses belajar siswa/siswa
Mantap
BalasHapus